Keterkaitan Kemiskinan, Pengangguran, dan Kesenjangan

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai kaitan atau relevansi antara 3 masalah pembangunan nih, yaitu kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan / ketimpangan. Tulisan ini 100% versi penulis ya😁 Semoga bermanfaat dan selamat membaca😊

Relevansi dari tiga masalah pembangunan yaitu kemiskinan, pengangguran dan kesejangan dapat dilihat dari karakteristik masyarakat yang ada dalam tiga masalah pembangunan tersebut yang nyatanya saling berkaitan. Sebagai contoh, untuk sebagian besar masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau hanya bekerja paruh waktu, mereka biasanya berada dikelompok masrakat yang sangat miskin, dimana keadaan tersebut semakin memperjelas status kesenjangan mereka.

Akan tetapi lebih rinci dari sekedar karakteristik yang saling berkaitan, tiga masalah pembangunan tersebut nyatanya saling memberi dampak satu sama lain, yang bila digambarkan akan seperti efek berantai. Hal tersebut dapat dilihat dari bagan dibawah ini.

Bagan diatas memperlihatkan apabila sebuah keluarga mempunyai tingkat pendapatan yang rendah, maka rendahnya tingkat pendapatan tersebut akan berdampak pada ketidakmampuan anggota keluarga lainnya (anak) dalam menjangkau fasilitas pendidikan dan kesehatan, yang pada akhirnya akan membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan karena rendahnya kualitas sumber daya dan rendahnya produktivitas. Kalaupun mereka mendapat pekerjaan, mereka akan terserap dilapangan kerja dengan gaji kecil dan jam kerja tidak menentu, pada gilirannya hal ini akan memperparah masalah kesenjangan.

Bagan diatas memperlihatkan apabila semakin senjang antara si kaya dan si miskin maka akan membuat masyarakat miskin yang marginal akan semakin termarginalkan, yang bukan tidak mungkin akan membuat tingkat keparahan dan  kedalaman kemiskinan semakin tinggi. Dampak selanjutnya adalah pada masalah pengangguran, dimana masyarakat miskin akan semakin sulit mengakses modal serta terlibat dalam kegiatan perekonomian yang memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan yang layak. Masyarakat miskin dapat terus terperangkap dalam pekerjaan informal dengan penghasilan yang kecil dan jam kerja tidak menentu, karena pada dasarnya mereka memiliki produktivitas rendah yang disebabkan oleh rendahnya taraf pendidikan dan kesehatan serta kualifikasi lapangan pekerjaan di sektor formal yang tidak dapat mereka penuhi, keadaan tersebut dapat turut memperparah ketimpangan di pasar tenaga kerja.

Begitupula dengan efek berantai yang ditimbulkan sebagai dampak yang dimulai dari masalah pengangguran. Dimana semakin tinggi tingkat pengangguran (semakin banyak masyarakat yang tidak bekerja atau tidak mempunyai pekerjaan) maka akan semakin memperparah masalah kemiskinan. Bukan saja karena akan semakin banyak penduduk yang masuk dalam kategori miskin, tetapi akan semakin tinggi pula tingkat keparahan dan tingkat kedalaman kemiskinan, yang mana dampak selanjutnya akan semakin memperparah jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Konsekuensi relevansi terhadap penanganan ketiga masalah pembangunan tersebut adalah harus adanya kebijakan penanganan yang saling terintegrasi antara satu masalah dengan masalah yang lain, atau dengan kata lain harus ada satu paket penangan yang menjangkau atau menyasar ketiga masalah pembangunan tersebut secara bersamaan, karena penangan masalah yang hanya melihat satu sisi pasti akan sulit teratasi apabila tidak mempertimbangkan efek berantai yang dapat ditimbulkan dari masalah yang lainnya. Sebagai contoh alternatif kebijakan yang saling terintegrasi diantaranya pemerintah dapat menyediakan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat miskin dengan tingkat upah yang memadai.

Walaupun dalam kenyataan terdapat skala prioritas dalam melihat masalah pembangunan, dimana ada penanganan yang didahulukan antara satu masalah dengan masalah yang lainnya, tapi sepatutnya saat kita tahu bahwa masalah-masalah pembangunan tersebut mempunyai karakteristik yang sama, saling berkaitan, saling mempengaruhi dan saling memberikan dampak, maka harus ada suatu rumusan penanganan yang bisa merangkul kesemua masalah tersebut secara bersama. Karena layaknya vicious circle dalam kemiskinan, permasalahan dalam masalah-masalah pembangunan juga akan sulit teratasi bila tidak ada integrasi untuk saling mendorong penanganan disatu masalah dengan masalah lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

TEORI KEMISKINAN (KONSEP LINGKARAN KEMISKINAN / CIRCLE OF POVERTY)

Public Finance dan Implementasinya di Indonesia